Blogger itu seperti bertani, kadang penghasilannya tinggi, kadang juga tidak dapat penghasilan. Tergantung hasil panennya.

Apakah anda seorang Blogger dan sudah pernah menghasilkan uang dari Blog anda sendiri?

Tetapi tiap bulannya penghasilan anda tidak tentu dan lebih banyak naik turunnya?

Saya sendiri mengalami hal itu dan setelah sebelumnya membuat sebuah review film dokumenter yang berjudul "Petani Terakhir" saya jadi berpikir jika menjadi blogger dan menjadi petani itu tidak jauh beda.
Jika dalam bertani, anda tentunya tidak setiap hari akan mendapatkan penghasilan. Apalagi jika anda menanam padi, kurang lebih 4 bulan sekali baru anda akan mendapatkan hasil. Itupun jika hasil padinya bagus, belum lagi karena faktor cuaca atau hama, padi yang anda tanam bisa saja gagal dan hanya bisa di panen sebagian.

Begitu juga di dunia Blogger, tidak semua yang kita tanam akan menghasilkan (dalam pembahasan ini yang saya tanam adalah sebuah artikel di lahan yang bernama Blog atau Website). Pasti akan ada beberapa artikel yang tidak laku di pasaran Google, Bing dan pengepul-pengepul hasil panen (search engine) lainnya.

Bahkan menjadi seorang Blogger bisa jadi lebih parah, bilamana anda belajar sendiri secara otodidak dan hanya bermodalkan buku atau artikel-artikel tentang Blogging yang banyak tersebar di internet. Tentunya akan sangat menyulitkan anda. Saya sendiri sudah membuat blog sejak tahun 2010/2011 (sedikit lupa :D) dan baru lah di tahun 2016 ini sempat mendapat penghasilan yang jumlahnya hanya puluhan ribu saja.

Mungkin ini juga yang menyebabkan banyak Blogger - Blogger baru mencari jalan pintas dan menyalin artikel - artikel dari Blog orang lain dan menerbitkannya di Blog mereka sendiri. (Saya sendiri pernah melakukan hal itu dan tentu hasilnya tidak memuaskan). Sampai akhirnya berinisiatif membuat sebuah Blog menggunakan sebuah hosting dan domain berbayar.

Saya sendiri menganggap hal ini seperti saya menyewa lahan sawah yang sangat luas dan bisa saya isikan dengan berbagai jenis tanaman. Saya percaya bahwa suatu hari nanti akan bisa memetik dan memanen hasilnya. Ini juga sebagai pemicu saya agar mulai belajar menulis artikel dan mengembangkannya.

Selain untuk mendapatkan hasil, saya tentunya juga mendapatkan pengalaman trial and error sampai akhirnya menjadi trial and true untuk mengelola "sawah digital" saya, yang mana kedepannya pasti semua orang atau bahkan perusahaan akan memerlukan sawah - sawah digital lainnya untuk keperluan bisnis dan branding mereka.

Ngomong-ngomong tentang sawah. Ada baiknya tidak semua lahan sawah itu digunakan untuk pemukiman. Tentunya suatu daerah itu memerlukan lahan hijau untuk tetap menjaga kondisi air dan juga udara di sekitarnya. Bayangkan juga kalau tidak ada lahan hijau, bukit, sawah dan semua daerah-daerah itu (termasuk laut dan terumbu karang serta biota laut lainnya) kita ganti menjadi bangunan.

Pasti mata ini akan rindu melihat keindahan daerah-daerah hijau tersebut. Apalagi anak cucu kita nantinya tidak akan bisa menikmatinya lagi, jadi warisan keindahan itu akan punah. Saya yakin saat itu semua menghilang, tidak akan ada manusia di Bumi ini yang bisa mengembalikannya seperti apa yang sudah alam buat secara alami.

Hmm,, rumput hijau selalu lebih indah dari pada beton abu-abu, paping merah atau batu sikat hitam :)

Oke, hanya sedikit intermezo. Baik Blogger atau Petani sekalipun harus berusaha menjaga "lahan" mereka masing-masing. Kita juga sebagai seorang Blogger harus tetap tekun menanam untuk kita panen hasilnya nanti. Jangan lupa juga memberi pupuk (melakukan optimasi seo dan menyebarkan artikel lewat media sosial), dan mengecek agar tidak terserang hama (kondisi server aman dan proteksi agar tidak di serang hacker dan direct link ke situs lainnya).

Sampai disini dulu, apakah ada yang mau bertanya atau berbagi pengalaman? Silahkan gunakan fasilitas komentar dibawah ini ya :)

Tidak ada komentar:

Silahkan tinggalkan komentar disini...

Diberdayakan oleh Blogger.